Pengaruh Edukasi Penggunaan Aplikasi Tobat (Tekun Minum Obat) Terhadap Kepatuhan Minum Obat dan Kualitas Hidup Pasien TB Paru di Rumkit Tk. II Prof. dr. J.A. Latumeten
Abstract
Semakin meningkatnya kejadi Tuberkolosis di dunia, Indonesia dan Kota ambon mengakibatkan dampak yang buruk dan penuruan kualitas hidup pasien Kepatuhan meminum obat sangat diperlukan pada kasus pasien TB, sehingga dibutuhkan nya aplikasi digital yang bisa mengingatkan pasien dalam konsumsi obat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Edukasi Penggunaan Aplikasi TOBAT (Tekun Minum Obat) terhadap Kepatuhan Minum Obat dan Kualitas Hidup Pasien TB Paru di Rumkit Tk. II. Prof. dr. J.A. Latumeten. Desain dari penelitian ini adalah eksperimental semu (quasi experimental) dengan desain yang digunakan adalah one group pretest and posttest with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien TB Paru di Rumkit Tk.II Prof. dr. J.A. Latumeten 40 sampel yang terbagi 2 dalam kelompok intervensi dan kontrol. Dalam penelitian ini intrumen yang digunakan dalam mengukur kepatuhan minum obat pasien adalah kuesioner Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8). Instrumen kualitas hidup WHOQOL-BREF (World Health Organization Quality of Life-BREF). Uji Statistik yang digunakan adalah uji wicolxon dan uji mann whitney. Dengan hasil yang diperoleh Terdapat perbedaan yang signifikan antara kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pasien sebelum dan sesudah mendapatkan edukasi penggunaan aplikasi TOBAT pada pasien TB pada kelompok intervensi (p-value : 0,00). Sedangkan pada kelompok kontrol tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan (p-value : 0,71) dan (p-value : 0,82). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara kepatuhan minum obat pada kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan yang signifikan setelah diberikan edukasi penggunaan aplikasi TOBAT dan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien TB pada kelompok perlakuan mengalami peningkatan setelah dilakukan intervensi (Edukasi Penggunaan Aplikasi TOBAT) serta didapatkan hasil uji terhadap variabel kualitas hidup pasien TB dengan p 0.000 (< 0.05) artinya terdapat perbedaan kualitas hidup pasien yang signifikan antara kelompok perlakuan. Namun tidak terdapat perbedaan pada kelompok kontrol. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan pada pasien tuberkulosis merupakan hambatan serius, ketidakpatuhan dalam pengobatan akan menyebabkan resisten terhadap obat tertentu dan menyebabkan pengobatan yang dijalani akan lebih lama, dampak dari beban psikologis pada pasien Tuberkulosis paru akan memperburuk kesehatan fisik sehingga akan menurunkan kualitas hidup pasien. Ketidakberdayaan pasien Tuberkulosis paru akan menimbulkan perubahan adaptasi pada respon psikologis, sosial, dan spiritual sehingga akan berpengaruh terhadap Quality of Life (QoL) penderitanya