Analisis Efek Samping Penggunaan Metode Kontrasepsi Implan Di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru
Abstract
Latar belakang dan Tujuan: Jumlah penduduk Provinsi Riau pengalami penambahan rata-rata 171.700 jiwa setiap tahun. Tahun 2018 Jumlah penduduk adalah 6.717.612 jiwa. Upaya pemerintah untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk adalah dengan program Keluarga Berencana (KB). Cakupan peserta KB aktif pada Pasangan Usia Subur (PUS) tahun 2017di Provinsi Riau sebesar 66,78%. Berdasarkan Alat kontrasepsi yang digunakan antara lain Suntikan (26,8%), implan(7,4%), AKDR (54,0%), MOW (0,7%), dan MOP (0,4%), dan Implan (7.891%). Implant merupakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang efektif, aman, dan nyaman bagi wanita. Salah satu yang mempengaruhi kepuasan dalam menggunakan Implan adalah masalah atau efek samping yang timbul. Beberapa efek samping penggunaan Implan antara lain amenore (29,5%), perdarahan haid yg berlebihan (18,5%), flek (29,5%), kenaikan berat badan (40,5%), penurunan berat badan (14,5%), jerawat (16,5%), Depresi (12%). Dari data dinas kesehatan kota Pekanbaru tahun 2018 dengan akseptor Implan terbanyak adalah Puskesmas Harapan raya yaitu 1231 akseptor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek samping kontrasepsi implant yang meliputi gangguan siklus haid, perubahan berat badan, nyeri payudara, gangguan jerawat, dan gangguan depresi.
Metode : Jenis penelitian ini adalah kuantitaif dengan desain penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh akseptor KB Implan yang berada diwilayah kerja Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru yang berjumlah 1231 orang dengan sampel berjumlah 92 orang yang diambil dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2019. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan timbangan pengukur Berat Badan dan dianalisa secara Univariate.
Hasil : Hasil penelitian diperoleh efek samping penggunaan kontrasepsi Implan yang dirasakan oleh responden antara lain Gangguan Siklus Haid yaitu Amneorea sebanyak 76 responden (82,6%), Spotting yaitu 81 responden (88,1%), Menoragia yaitu 16 responden (17,4%) dan siklus tidak teratur (<20 hari atau >35 hari) yaitu 16 responden (17,4%), Efek samping Gangguan Berat Badan berupa Peingkatan Berat Badan yaitu 81 responden (89,1%), Efek samping gangguan Nyeri Payudara yaitu 47 responden (51,1%), Efek samping gangguan Timbulnya Jerawat yaitu 61 responden (66,3%), dan Efek samping gangguan Depresi berupa gelisah atau gangguan emosi yaitu 87 responden (94,6%).
Simpulan : efek samping penggunaan kontrasepsi implant adalah: Gangguan menstruasi, Gangguan berat badan, Nyeri payudara, Gangguan jerawat dan depresi. Untuk itu diharapkan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan harus memperhatikan efek samping penggunaan kontrasepsi implant dan dapat memberikan konseling dan penatalaksanaan yang sesuai dengan efek samping yang dirasakan oleh akseptor sehingga akseptor mendapatkan asuhan lebih terfokus dan terarah.