Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Sikap Masyarakat Mengenai Pencegahan Kasus Rabies di Banjar Sanggulan Desa Banjar Anyar Tahun 2024
Abstract
Rabies merupakan penyakit anjing gila di Indonesia, data ini diperkuat dengan adanya data dari 18 Provinsi dengan jumlah kasus gigitan yang cukup tinggi setiap tahun. Penyebaran kasus rabies paling tinggi ditularkan melalui gigitan anjing sebanyak 98%, penyakit ini tidak dapat diobati karena memiliki Case Fatality Rate (CFR) atau angka kematian 100% namun sangat mungkin dapat untuk dicegah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap sikap masyarakat mengenai pencegahan kasus rabies di banjar sanggulan desa banjar anyar tahun 2024. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 33 responden. Instrument yang digunakan adalah kuesioner yang telah dilakukan uji validitas. Uji analisis yang digunakan yaitu uji statistik Spearman Rank dengan nilai signifikansi 0,05. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan responden terhadap sikap masyarakat mengenai pencegahan kasus rabies di Banjar Sanggulan Desa Banjar Anyar memiliki pengetahuan baik dengan sikap cukup dalam pencegahan rabies yaitu sebesar 52,6%. Hasil uji korelasi Spearman rho didapatkan hasil nilai p =0.002 (p<0,05) dan nilai koefisien korelasi 0,528 yang menunjukkan korelasi antara tingkat pengetahuan terhadap sikap masyarakat mengenai pencegahan rabies memiliki hubungan yang searah dengan kekuatan hubungan yang kuat.
Kata kunci: tingkat pengetahuan, sikap masyarakat, pencegahan rabies