JURNAL NAWACITA USADA https://ejournal.stikesadvaitamedika.ac.id/index.php/nawacitausada <p><strong>Jurnal Nawacita Usada&nbsp;</strong>merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan resmi oleh STIKES Advaita Medika Tabanan sebagai sarana publikasi hasil tugas akhir mahasiswa dalam bentuk Penelitian dan sharing perkembangan ilmu kesehatan.</p> STIKES Advaita Medika Tabanan en-US JURNAL NAWACITA USADA 2614-5421 Hubungan perilaku cuci tangan dengan kejadian diare pada anak sekolah dasar di sd negeri 1 tegallinggah https://ejournal.stikesadvaitamedika.ac.id/index.php/nawacitausada/article/view/323 <p><strong>I Putu Ditha Satriawan</strong>, 2024. <strong>The Relationship between Handwashing Behavior and Diarrhea in Elementary School Children 1</strong><strong> Tegallinggah</strong><strong>.</strong> Final Project Nursing Study Program STIKES Advaita Medika Tabanan. Advisors (1) Urge Made Firsia Sastra Putri, S.Kep., MPH. (2) ) Ns. Minnatun Khasha, S.Kep., M.Kep</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Background</strong>: Diarrhea is a major problem in developing countries, including Indonesia. Apart from being the cause of death, diarrhea is also the main cause of malnutrition which can cause death and also cause very dangerous events. Several factors that cause diarrhea are caused by bacteria through contamination of food and drink contaminated with feces or direct contact with sufferers. Apart from that, the most dominant factors contributing to diarrhea are water, hygienic food sanitation, family latrines and water</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Objective </strong>: To find out the relationship between hand washing behavior and the incidence of diarrhea in school children at SD Negeri 1 Tegallinggah</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Methodology </strong>: The research used in this research is quantitative with a descriptive correlation research design using a cross sectional approach. on 47 people selected by total sampling. Data was collected using a questionnaire on hand washing behavior and the incidence of diarrhea. The statistical test used was <em>Spearman's correlation.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong>Results</strong> : The results of measuring good hand washing behavior were 16 people with a percentage of 34.0%, and sufficient hand washing behavior was 13 people with a percentage of 27.7%. and 18 people had less hand washing behavior with a percentage of 38.3%. Based on the Spearman test, results were obtained with a significant value of p = 0.000.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Conclusion </strong>: There is a relationship between hand washing behavior and the incidence of diarrhea in school children at SD Negeri 1 Tegalinggah.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Keywords</strong> : washing hands, diarrhea, school children, elementary school</p> I putu Ditha Satriawan ##submission.copyrightStatement## 2024-09-27 2024-09-27 1 01 1 8 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PADA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDIRI I TAHUN 2024 https://ejournal.stikesadvaitamedika.ac.id/index.php/nawacitausada/article/view/324 <p style="font-weight: 400;"><strong>Latar Belakang : </strong>Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dari genus flavivirus. Provinsi Bali adalah salah satu dari tiga provinsi paling padat penduduk di Indonesia. Selama tahun 2019-2021, ia memiliki angka Incidence Rate (IR) DBD yang tinggi, selalu melebihi angka IR nasional. dimana tahun 2019 mencapai 3.421 kasus (57,44%), tahun 2020 sebanyak 6.875 kasus (56,9%), dan tahun 2021 sebanyak 1.515 kasus (56,68%) <strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini mengetahui hubungan tingkat pengetahuan masyarakat dengan perilaku pencegahan pada kejadian Demam berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Kediri I tahun 2024 <strong>Metode :</strong>Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji <em>chi square</em> untuk mengetahui hubungan yang signifikat antara masing-masing variabel independent dengan variabel dependen. Nilai yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independent dengan variabel dependen adalah p value. Jika nilai p value 0,05 maka hubungan yang diteliti bermakna sebaliknya jika 0,05 berarti hubungan tidak bermakna antara variabel yang diteliti. <strong>Hasil :</strong> Hasil perhitungan statistic menggunakan uji <em>chi square</em> seperti dapat diketahui bahwa hasil koefisien kolerasi sebesar 0,005 artinya tingkat kolerasi antar hubungan tinggi . Nilai signifikan didapatkan hasil P- value (0,005)&lt;0,05 <strong>Simpulan :</strong> sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat dengan perilaku pencegahan pada kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Kediri I</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kata Kunci:</strong> Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk <em>Aedes Aegpty</em>, PSN 3M, Larvasida</p> <p style="font-weight: 400;"><strong><u>&nbsp;</u></strong></p> <p style="font-weight: 400;"><strong>ABSTRACT</strong></p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Background:</strong> Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by the dengue virus from the genus flavivirus. Bali Province is one of the three most densely populated provinces in Indonesia. During 2019-2021, it had a high DHF Incidence Rate (IR), always exceeding the national IR rate. where in 2019 it reached 3,421 cases (57.44%), in 2020 there were 6,875 cases (56.9%), and in 2021 there were 1,515 cases (56.68%) <strong>Objective:</strong> This study determines the relationship between the level of public knowledge and preventive behavior in the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in the work area of ​​​​Kediri I Health Center in 2024 <strong>Method:</strong> Bivariate analysis was carried out using the chi square test to determine the significant relationship between each independent variable and the dependent variable. The value used to see the relationship between the independent variable and the dependent variable is the p value. If the p value is 0.05 then the relationship studied is significant, otherwise if 0.05 means the relationship is not significant between the variables studied. <strong>Results:</strong> The results of statistical calculations using the chi square test as can be seen that the correlation coefficient results of 0.005 mean that the level of correlation between relationships is high. The significant value obtained is the P-value (0.005) &lt;0.05 <strong>Conclusion:</strong> so it can be concluded that there is a relationship between the level of community knowledge and prevention behavior in the occurrence of DHF in the Kediri I Health Center Work Area</p> putu sinta dewi ##submission.copyrightStatement## 2024-09-27 2024-09-27 1 01 9 12 Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Terhadap Sikap Remaja Putri Tentang Konsumsi Tablet Tambah Darah Di SMP Negeri 3 Kediri Tahun 2024 https://ejournal.stikesadvaitamedika.ac.id/index.php/nawacitausada/article/view/325 <p>ABSTRAK</p> <p>&nbsp;</p> <p>Adnyani, Ida Ayu Gede Diah.2024. Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Terhadap Sikap Remaja Putri Tentang Konsumsi Tablet Tambah Darah Di SMP Negeri 3 Kediri. Tugas akhir Program Studi Ilmu Keperawatan Ners, Stikes Advaita Medika Tabanan. Pembimbing (1) Ns. Desak Gede Yenny Apriani, S.Kep., M.Kes dan Pembimbing (2) I Gede Nyoman Ardi Supartha,S.Kep,.Ns., M.Kep.,Sp.Kep.MB.<br>Latar belakang: Tablet Tambah Darah merupakan suplemen gizi penambah darah yang disediakan oleh pemerintah dan didistribusi kepada kelompok-kelompok sasaran,yang mana kelompok remaja usia 10-19 tahun merupakan salah satu sasaran<br>Metode: Penelitian ini menggunakan desain Pre experimental dengan pendekatan One grup pretest posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas VIII di dengan jumlah sampel 40 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik simple random sampling. Uji analisis yang di gunakan yaitu Wilcoxon Sign Rank Test dengan nilai signifikansi 0,05.<br>Hasil: Rentang usia responden antara 13-14 tahun. Hasil dari uji Wilcoxon Sign Rank Test didapatkan secara statistik didapatkan peningkatan yang signifikan pada sikap setelah diberikan pendidikan kesehatan. Pada sikap, menunjukan bahwa, Z hitung sebesar -5,517 dengan p&lt;0,001 sehingga keputusan hipotesis adalah H0 di tolak berarti ada pengaruh signifikan secara statistik pada pemberian pendidikan kesehatan terhadap sikap remaja putri di SMP Negeri 3 Kediri.<br>Kesimpulan: Pemberian pendidikan kesehatan selama 35 menit menggunakan power point dan leaflat berdampak positif pada sikap remaja putri terntang konsumsi tablet tambah darah. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih lanjut mengenai keefektivitasan hal tersebut.</p> <p><br>Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Anemia, Tablet Tambah Darah</p> Dayu Dayu diah Adnyani ##submission.copyrightStatement## 2024-09-27 2024-09-27 1 01 13 17 PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN VIDEO ANIMASI TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA KADER KESEHATAN DI BANJAR DINAS PEMENANG KEDIRI DAN BANJAR DINAS DAJAN TENTEN KEDIRI TAHUN 2024 https://ejournal.stikesadvaitamedika.ac.id/index.php/nawacitausada/article/view/326 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><strong>Latar Belakang : </strong>Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Keberhasilan perilaku pemberantasan jentik nyamuk Aedes Aegypti bergantung pada cara pemberian edukasi, edukasi yang baik dan benar dapat berdampak pada perilaku (Yuliasi et al., 2023).</p> <p><strong>Tujuan : </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan menggunakan video animasi terhadap perilaku pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue pada kader kesehatan di Banjar Dinas Pemenang Kediri dan Banjar Dinas Dajan Tenten Kediri tahun 2024.</p> <p><strong>Metode : </strong>Penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian <em>pre eksperimental </em>dengan <em>one grup pre-test post-test design, </em>dengan jumlah sampel 30 orang menggunakan <em>purposive sampling. </em>Instrumen penelitian menggunakan media video animasi, lembar <em>informed consent, </em>kuesioner. Uji statistik yang digunakan uji <em>Wilcoxon Rank Test </em>dengan p&lt;0,05.</p> <p><strong>Hasil : </strong>Hasil uji statistik <em>Wilcoxon Rank Test </em>menghasilkan perbedaan perilaku secara statistik antara <em>pre-test </em>dengan <em>post-test </em>dengan nilai <em>p value </em>(0.001) &lt; 0,05, sehingga Ha diterima yang berarti ada Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Menggunakan Video Animasi Terhadap Perilaku Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue Pada Kader Kesehatan Di Banjar Dinas Pemenang Kediri Dan Banjar Dinas Dajan Tenten Kediri.</p> <p><strong>Kesimpulan : </strong>Terdapat Pengaruh setelah diberikannya pendidikan kesehatan menggunakan video animasi terhadap perilaku pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue pada kader kesehatan.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata Kunci : </strong>DBD, Kader, Video Animasi, Perilaku</p> NI MADE INDAH DWI CAHYANI ##submission.copyrightStatement## 2024-09-27 2024-09-27 1 01 18 24 Hubungan kemampuan koping dengan kesehatan mental pada remaja di SMK Sanjiwani Gianyar https://ejournal.stikesadvaitamedika.ac.id/index.php/nawacitausada/article/view/329 <p>ABSTRACT</p> <p>&nbsp;</p> <p>Ni Putu Lila Ananda, Ananda Lila. 2024. The Relationship between Coping Abilities and Mental Health in Adolescents at Sanjiwani Vocational School, Gianyar. Final Assignment, Undergraduate Nursing Study Program Nursing as Higher Education Advaita Medika Tabanan. Counselor (1) I Gede Nyoman Ardi Supartha, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.M.B, Supervisor (2 ) Desak Made Firsia Sastra Putri., S.Kep., M.PH.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Background and Purpose: Adolescents are individuals who are experiencing a transition period from childhood to adulthood which is marked by physical and mental maturity. Mental health disorders or depression are psychiatric problems that are prone to occur in teenagers. The aim of this research is to determine the relationship between coping abilities and mental health in teenagers at Sanjiwani Vocational School, Gianyar.&nbsp;</p> <p>Method: Using quantitative methods with a Cross-Sectional design. The sample used was 166 people. The sampling technique used in this research was Probability Sampling, namely Stratified Random Sampling. The type of tool used in data collection is a questionnaire on coping abilities and mental health.&nbsp;</p> <p>Results: The results of the study showed that the majority of respondents had good coping abilities, namely 80 people with normal mental health of 48.2%, while 38 respondents had poor coping abilities with abnormal mental health of 22.9%. The results of statistical tests obtained a p-value of 0.000 &lt;0.05, which means there is a relationship between coping abilities and mental health among teenagers at Sanjiwani Vocational School, Gianyar.</p> <p>Conclusion: There is a relationship between coping abilities and mental health in adolescents at Sanjiwani Vocational School, Gianyar.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Keywords: Mental Health, Coping Ability, Adolescents</p> Putu Lila Ananda ##submission.copyrightStatement## 2024-09-27 2024-09-27 1 01 25 34 Pengaruh Pemberian Jus Belimbing Manis (Averrhoa Carambola L) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Banjar Demung Kecamatan Kediri Tahun 2024 https://ejournal.stikesadvaitamedika.ac.id/index.php/nawacitausada/article/view/331 <p>ABSTRAK</p> <p>Hipertensi sampai saat ini masih menjadi salah satu penyakit kardiovaskular yang paling banyak diderita masyarakat. Setiap tahun terjadi peningkatan kasus dengan perkiraan pada tahun 2025 akan ada sekitar 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi dan setiap tahunnya sekitar 9,4 juta orang akan meninggal dunia akibat hipertensi dan komplikasi lainnya. Untuk mencegah terjadinya hipertensi dapat dilakukan penanganan dengan pemberian jus belimbing manis. Pemberian jus belimbing manis merupakan salah satu terapi nonfarmakologi pendamping obat medis yang dapat membantu mencegah terjadinya hipertensi. Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian jus belimbing manis (Averrhoa Carambola L) terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Banjar Demung Desa Kediri Kecamatan Kediri. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimental dengan pendekatan Pre-Test and Post-Test Design With Control Group. Populasi dalam penelitian ini adalah 33 lansia dengan hipertensi yang ada di Banjar Demung Kediri dengan jumlah sampel 10 orang per kelompok. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Uji analisis yang digunakan yaitu Wilcoxon Sign Rank Test dengan nilai signifikansi 0,05. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh pada 10 lansia kelompok intervensi antara pemberian jus belimbing manis terhadap perubahan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi sebelum dan sesudah diberikan jus belimbing manis dengan nilai p-value tekanan darah sistolik (p=0,002) dan nilai p-value tekanan darah diastolik (p=0,011). Kesimpulan: Pemberian jus belimbing manis selama 2 kali sehari pada pagi dan siang hari selama 3 hari berturut-turut bermanfaat bagi lansia dengan hipertensi untuk mengontrol tekanan darahnya. Pemberian jus belimbing manis diharapkan terus aktif dijadikan sebagai penanganan nonfarmakologi pendamping obat anti hipertensi bilamana ditemukan hipertensi di masa mendatang.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Jus Belimbing Manis, Lansia, Hipertensi</p> <p><em><strong>ABSTRACT</strong></em></p> <p>Hypertension is still one of the cardiovascular diseases that most people suffer from. Every year there is an increase in cases with an estimate that by 2025 there will be around 1.5 billion people affected by hypertension and every year around 9.4 million people will die from hypertension and other complications. To prevent hypertension, treatment can be done by giving sweet star fruit juice. Providing sweet starfruit juice is a non-pharmacological therapy that accompanies medical drugs which can help prevent hypertension. Objective: To find The Effect of Giving Sweet Starfruit Juice (Averrhoa Carambola L) on Reducing Blood Pressure in Elderly People with Hypertension in Banjar Demung, Kediri. Method: This research uses a Quasi Experimental design with a Pre-Test and Post-Test Design With Control Group approach. The population in this study were 33 elderly people with hypertension in Banjar Demung Kediri with a sample size of 10 people per group. The sampling technique used is purposive sampling technique. The analysis test used is the Wilcoxon Sign Rank Test with a significance value of 0.05. Results: The results of this study showed that there was an effect in 10 elderly people in the intervention group between giving sweet starfruit juice on changes in blood pressure in elderly people with hypertension before and after being given sweet starfruit juice with the p-value of systolic blood pressure (p=0.002) and the p-value diastolic blood pressure value (p=0.011). Conclusion: Giving sweet star fruit juice twice a day in the morning and afternoon for 3 consecutive days is beneficial for elderly people with hypertension to control their blood pressure. It is hoped that the provision of sweet starfruit juice will continue to be actively used as a non-pharmacological treatment to accompany anti-hypertension drugs if hypertension is found in the future.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Keywords: Sweet Starfruit Juice, Elderly, Hypertension</p> <p>&nbsp;</p> Ni Made Candra Asri ##submission.copyrightStatement## 2024-09-27 2024-09-27 1 01 35 46 PENGARUH TERAPI BIOMASSAGE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KLINIK BIOMASSAGE WILAYAH DENPASAR BARAT TAHUN 2024 https://ejournal.stikesadvaitamedika.ac.id/index.php/nawacitausada/article/view/333 <p><sub>THE EFFECT OF BIOMASSAGE THERAPY ON REDUCING BLOOD PRESSURE IN </sub></p> <p><span style="font-size: 11.6667px;">HYPERTENSION PATIENTS AT THE BIOMASSAGE CLINIC IN THE WEST DENPASAR </span></p> <p><span style="font-size: 11.6667px;">REGION YEAR 2024 </span></p> <p><span style="font-size: 11.6667px;">Abstrack </span></p> <p><span style="font-size: 11.6667px;">Hypertension must be treated immediately, one of which is with complementary treatment, namely </span></p> <p><span style="font-size: 11.6667px;">biomass. Biomassage is a massage technique designed to stimulate the blood flow of fluids in the body </span></p> <p><span style="font-size: 11.6667px;">and awaken energy in the body. This study aims to determine the effect of Biomassage therapy on blood </span></p> <p><span style="font-size: 11.6667px;">pressure in hypertensive patients at the Biomassage Clinic. This research is quantitative research with </span></p> <p><span style="font-size: 11.6667px;">Pre Experimental Design with a One Group Pretest-Posttest Design approach. In this study, non￾probability sampling was used with a simple purposive sampling technique with a sample size of 20 </span></p> <p><span style="font-size: 11.6667px;">respondents who met the inclusion and exclusion criteria. The analytical test used is the Wilcoxon </span></p> <p><span style="font-size: 11.6667px;">Singned-Rangk test with a significance value of 0.05. Based on the research results, it was found that </span></p> <p><span style="font-size: 11.6667px;">there was a change in blood pressure, namely a decrease with the difference in mean values in systole </span></p> <p><span style="font-size: 11.6667px;">(14.94) and diastole (11.18). The statistical test using the Wilcoxon test on systole and diastole showed </span></p> <p><span style="font-size: 11.6667px;">a value of (p=0.001), which means a p value &lt;0.05 shows that there is a significant effect of biomass </span></p> <p><span style="font-size: 11.6667px;">therapy on changes in blood pressure in hypertensive patients. <br><br><br><br><br><br><br><br><br><br><br><br><br><br></span></p> Erni Day Ngana ##submission.copyrightStatement## 2024-09-27 2024-09-27 1 01 47 54 Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Sikap Masyarakat Mengenai Pencegahan Kasus Rabies di Banjar Sanggulan Desa Banjar Anyar Tahun 2024 https://ejournal.stikesadvaitamedika.ac.id/index.php/nawacitausada/article/view/334 <p>Rabies merupakan penyakit anjing gila di Indonesia, data ini diperkuat dengan adanya data dari 18 Provinsi dengan jumlah kasus gigitan yang cukup tinggi setiap tahun. Penyebaran kasus rabies paling tinggi ditularkan melalui gigitan anjing sebanyak 98%, penyakit ini tidak dapat diobati karena memiliki Case Fatality Rate (CFR) atau angka kematian 100% namun sangat mungkin dapat untuk dicegah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap sikap masyarakat mengenai pencegahan kasus rabies di banjar sanggulan desa banjar anyar tahun 2024. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 33 responden. Instrument yang digunakan adalah kuesioner yang telah dilakukan uji validitas. Uji analisis yang digunakan yaitu uji statistik Spearman Rank dengan nilai signifikansi 0,05. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan responden terhadap sikap masyarakat mengenai pencegahan kasus rabies di Banjar Sanggulan Desa Banjar Anyar memiliki pengetahuan baik dengan sikap cukup dalam pencegahan rabies yaitu sebesar 52,6%. Hasil uji korelasi Spearman rho didapatkan hasil nilai p =0.002 (p&lt;0,05) dan nilai koefisien korelasi 0,528 yang menunjukkan korelasi antara tingkat pengetahuan terhadap sikap masyarakat mengenai pencegahan rabies memiliki hubungan yang searah dengan kekuatan hubungan yang kuat.</p> <p>Kata kunci: tingkat pengetahuan, sikap masyarakat, pencegahan rabies</p> <p>&nbsp;</p> Ida Ayu Komang Trisna Dewi ##submission.copyrightStatement## 2024-09-27 2024-09-27 1 01 55 64 Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Marga 1 Tahun 2024 https://ejournal.stikesadvaitamedika.ac.id/index.php/nawacitausada/article/view/335 <p>Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Marga 1 Tahun 2024</p> Putu Mira Pristyawathi ##submission.copyrightStatement## 2024-09-27 2024-09-27 1 01 65 72 HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI UPTD PUSKESMAS MARGA II TAHUN 2024 https://ejournal.stikesadvaitamedika.ac.id/index.php/nawacitausada/article/view/336 <p><strong>Latar</strong> <strong>Belakang</strong> <strong>dan</strong> <strong>Tujuan</strong>: Lansia adalah tahap akhir dalam proses kehidupan yang akan menimbulkan banyak penurunan dan perubahan fisik, psikologi, sosial, yang saling berhubungan satu sama lain sehingga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan fisik maupun jiwa pada lansia. Tekanan darah Hipertensi pada lansia adalah suatu keadaan dimana tekanan darah melewati batas normal sistolik ≥150 mmHg dan diastolik ≥90 mmHg, pada 2 kali pengukuran dalam waktu selang 2 menit. Pola makan merupakan suatu usaha untuk mengatur jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi tubuh dalam mempertahankan kesehatan, status nutrisi dan mencegah dan membantu kesembuhan suatu penyakit Jenis makanan merupakan sebuah jenis makanan yang dapat dikonsumsi pada setiap hari diantara-Nya makanan pokok, lauk hewani dan nabati, sayuran maupun buah. Frekuensi makan merupakan suatu jumlah makan yaitu 3 kali sehari berupa makan pagi atau sarapan, makan siang, makan malam dan camilan. Sedangkan Pola makan yang buruk adalah pola makan dengan jenis makanan yang tidak seimbang dan bergizi, selain itu frekuensi yang kurang dari 3 kali sehari. Berdasarkan data Studi Pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Maret 2024 di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Marga II dengan jumlah 90 orang penderita hipertensi pada umur 45-54 tahun. Telah dilakukan wawancara dengan 10 orang lansia hipertensi ditemukan 8 orang lansia penderita hipertensi mempunyai kebiasaan pola makan yang tidak teratur dan tidak terkontrol, dari 8 orang lansia tersebut rata-rata mengatakan sering mengonsumsi sayur santan, minum kopi, alkohol, makanan yang asin, babi guling, gorengan, makanan cepat saji, dan jarang mengonsumsi buah dan sayur. Sedangkan 2 orang lansia penderita hipertensi mengatakan mempunyai kebiasaan pola makan yang baik dan teratur dengan membatasi penggunaan garam, jarang mengonsumsi makanan cepat saji, dan menyukai buah dan sayur-sayuran.</p> I Kadek Edy Gunawan ##submission.copyrightStatement## 2024-09-27 2024-09-27 1 01 73 79